ALHAMDULILLAH, MUSIM BUAH DATANG LAGII..

“Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. (QS: Ibrahim (14) ;32).

Kita sekarang ini tengah berada di suasana musim buah-buahan lagi. Musim atau banjir buah datangnya selalu berulang di setiap tahun. Beraneka buah seperti, durian, cempedak (tiwadak), rambutan, duku, gandaria, (ramania), binjai, jeruk, dan lain sebagainya, terhampar di pasar-pasar tradisional dan pasar modern, serta bergelantungan dan berjuntai di kebun-kebun milik warga.
Berjenis-jenis dan beraneka bentuk, warna dan rasa buah, aduhay sangat menggoda dan memanjakan mata, rasa dan lidah untuk mencicipi serta merasakan sensasionalnya rasa ‘mereka’ semua.

Diantara rasa berbagai buah tersebut ada yang terasa hambar, masam, dan juga yang ‘bertaste’ manis gurih, tetapi semuanya bercita rasa khas dan enak sekali.

Berbagai cara Allah SWT menampakkan kemahabesarannya, dan salah satu diantara sekian banyak bukti dari semuanya itu adalah penciptaanNya akan buah-buahan ini.

Actually, dari berbagai dan segala hal, termasuk diantaranya lewat buah, manusia diisyaratkan untuk belajar sampai ke titik makna tentang hakekat penciptaan alam dan tentang hakekat kemanusiaan.

Musim buah yang hanya sementara dan akan bertemu masa berakhirnya di setiap tahunnya, untuk kemudian hadir lagi di tahun mendatang, seolah ingin memperingatkan kita bahwa segalanya tidak ada yang abadi. Bahwa segalanya selalu berawal dan kemudian berakhir, seperti dunia dan umur manusia yang pada saatnya nanti sampai kepada masa berakhirnya. Peringatan itu selalu berulang disetiap segala kejadian alam dan peristiwa kehidupan kemanusiaan kita.

Kemudian pula bahwa, berbagai jenis, ragam rasa dan warna-warninya buah, seolah ‘memberitahu’ bahwa perbedaan atas segala yang diciptakan Tuhan beserta ketetapan atau taqdir kehidupan masing-masing kita itu, adalah mesti dan pasti.

Perbedaan bukan sarana atau fasilitas untuk mendengki, menghina memfitnah, mencela mengejek, menyindir, sombong, tinggi hati, permusuhan dan pertentangan. Perbedaan taqdir dan ketetapan atas manusia justru sarana antar kita untuk berbagi sebanyak- banyaknya do’a dan saling memberikan dukungan kepada sesama dalam menjalani kehidupan dunia yang hanya sementara belaka ini.

Pada titik ini kita belajar kepada ‘para’ buah bahwa mereka dengan segala perbedaan warna, rasa, dan jenis, hadir dengan manis dan bersatu serta bertoleransi untuk meramaikan musim buah, dan rela untuk dikonsumsi manusia, serta yang paling essensial adalah bahwa mereka teramat sangat siap untuk ‘dibaca’ agar terasa dan terpetik makna serta kandungan atas kehadiran mereka, sehingga spritualitas manusia sampai ketitik kebesaran sang Pencipta, Allah SWT.

So, kehadiran musim buah mengetuk rasa terdalam dari ruang batin kita, bahwa ‘mereka’ datang selalu berulang setiap tahun dalam rangka menyegarkan terus akan kemahabesaranNya dan keagungan yang tiada tara kreasiNYA, serta pula mengingatkan kita akan kesementaraan semesta.

Buah dengan berbagai varian jenis, rasa, warna tersebut juga mengajarkan kepada kita bahwa kita berbeda-beda dalam hal ketetapan dan memiliki taqdir terbaik, serta mempunyai ‘rasa’ dan cara masing-masing pula dalam menjalani ‘bagian’ kita tersebut.

Asalkan didalam menjalani taqdir dan ketetapan Tuhan itu dengan berusaha terus memupuk keimanan, berusaha terus memperbanyak ibadah dan amal shaleh, serta berupaya terus menghiasi diri dengan akhlakul karimah, maka ‘perjalanan’ menjalani taqdir masing-masing kita akan menemukan kata, bahwa BAHAGIA ITU TIDAK SEDERHANA, TETAPI BAHAGIA ITU LUAR BIASA..Insya Allah, aamiin ya Allah..

About Siti Aisyah

Check Also

PESAN SEJATI MAULID NABI

PESAN SEJATI MAULID NABI Oleh Siti Aisyah “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *