GURU SPIRITUALITAS

“Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat memberinya pelajaran, ” Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah itu adalah benar-benar kezhaliman yang besar”. (QS: Luqman (31) ;13).

Profesi Guru menjadi impian dan obsesi banyak sekali kita di jagad ini. Kedudukan Guru begitu dihornati dan terhormat di mata masyarakat kita. Guru sangat identik dengan mengajar di berbagai lembaga pendidikan, (ujar kita urang Banjar ‘ma-ajar’).

Dalam bahasa mendalam (filosofik), Guru tidak hanya mengajarkan materi pelajarannya semata, tetapi juga mampu mengajarkan materi pelajaran yang diajarkan dengan menyampaikannya ketitik spiritualitas. Dalam konteks ini-lah Guru selain menjadi Guru material berupa memberikan materi ajar yang diajarkan, tetapi Guru juga sekaligus menjadi Guru spiritual bagi anak didiknya.

Bahwa dalam ajaran agama Islam, sejatinya Guru adalah mengajarkan tentang nilai inklusivitas yang di agungkan yaitu nilai agama berupa ‘realitas kebesaran Tuhan’, dengan berbagai ciptaanNya yang tersaji dan terhampar lewat ‘realitas alam dan kealaman’ serta ‘realitas manusia dan kemanusiaan’.

Spirit besar dari ketiga realitas materi pelajaran tersebut adalah keimanan, ibadah, dan akhlakul karimah, yang terejawantah lewat berbentuk cinta, kedamaian, keadilan, apresiasi, penghargaan, dan penghormatan terhadap keragaman sosial, budaya, politik, pemikiran, cara pandang, pola pikir, pola tindak, cita-cita, dan berbagai nilai yang di junjung dan di yakini masing-masing kita.

Oleh karena itu, Guru yang cerdas yang di idealisasikan al-Qur’an adalah Guru yang mampu mendasarkan dan memberangkatkan materi pelajaran apapun yang di ampu dan di ajarkannya kepada setiap peserta didik, dengan bersemangatkan kepada 3 realitas tersebut yaitu realitas kebesaran Tuhan (Allah SWT) sebagai pencipta, dan realitas alam serta realitas manusia dan kemanusiaan sebagai yang diciptakan.

Tentu saja tidak sekedar mampu memayungkan setiap materi pelajaran keahliannya kepada 3 hal yang di idealisasikan beserta spirit besarnya itu tadi yaitu keimanan, ibadah, dan akhlakul karimah kepada peserta didik, tetapi juga berupaya semampu dan sedaya upayanya, 3 hal yang di idealisasikan beserta spirit besarnya tersebut itu, terinternalisasi, terejawantah atau mengisi dan menghiasi jiwa raga sang Guru, sehingga menjadi figuritasnya, menjadi wataknya, serta kepribadiaannya.

SELAMAT HARI GURU NASIONAL 2020..🙏🙏🙏

About Siti Aisyah

Check Also

PESAN SEJATI MAULID NABI

PESAN SEJATI MAULID NABI Oleh Siti Aisyah “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *