KONTEN KREATOR PENYUMBANG PERADABAN
Oleh : siti aisyah
Perkembangan teknologi yang super canggih saat ini, membawa kita pada suasana mencengangkan yang tiada pernah terbayang selama tadi. Ya, mau tidak mau, terpaksa atau tidak terpaksa, kita harus ikut melarutkan diri didalam atmosfir kecanggihan itu.
HP sederhana sampai HP super mewah yang ada di tangan manusia, setiap harinya memproduksi dan menyajikan berita atau kabar tentang pelbagai peristiwa atau aktivitas, baik aktivitas pribadi (personal), aktivitas organisasi, institusi, masyarakat, bangsa dan dunia. Mereka seperti memiliki “tivi sendiri”, (iya ga seh). Masya Allah. Ini semua berkah dari dampak deras arus teknologi.
Banyak manfaat menjadi seorang konten kreator atau pembuat dan penyaji peristiwa itu. Intinya bisa berbagi banyak hal, diantaranya tentang kegiatan keagamaan, kegiatan adat dan budaya masing masing daerah, bahkan budaya dari berbagai belahan dunia. Aktivitas sosial dan politik juga, sampai ke aktivitas personal seperti belanja ke pasar, rekreasi bersama keluarga. Memasak dan berbagi resep masakan kekayaan khazanah nusantara. Jujur saya juga bisa saja mengambil referensi memasak dari resep dan cara memasak yang mereka bagikan, dalam rangka menambah pengetahuan tentang resep baru, di samping saya pun sudah punya resep andalan sendiri terutama resep warisan Ibu saya yang sangat enak.
Berbagai peristiwa dan aktivitas tersebut, baik peristiwa keagamaan dan sosial budaya sampai ke aktivitas pribadi, menjadi sasaran kamera yang kemudian tershare dan terinfo “keruang” kita via ponsel ini, baik berbentuk foto, video dan komentar.
Luar biasa bukan?
Dulu saja, ketika zaman belum secanggih sekarang, kalau mau berfoto, harus memanggil fotografer (jar urang Banjar tukang foto), atau kita sendiri yang mendatangi tempat yang memberi pelayanan untuk ba foto itu. Trus itu dibasuh atau di cuci dulu oleh sang fotografer semaleman, baru besok harinya bisa terlihat hasil fotonya. Zaman dulu juga, video atau gambar bergerak beserta komentar adalah hasil ramuan produk kerja dan otoritas dari stasiun Televisi (TIVI). Lha, sekarang sedetik setelah jekrekk, sudah bisa dilihat langsung hasil foto kita. Demikian pula produksi video, atau berkomentar di “ruang komen”, sebentar, sedetik, tidak menunggu besok hari, semuanya sudah bisa di reportasekan, dipirsa, ditonton dan di simak. Sebelum di kirim ke ruang orang banyak (publik), foto, video dan komen tersebut juga bisa “dikelola” dan di edit dengan menggunakan aplikasi yang ada di HP kita, agar tershare lebih indah, cantik, menarik dan keren.
Sebegitu cepatnya dan sedemikian mudahnya memproduksi dan menyajikan berita terkait cerita tentang kedirian dan tentang berbagai peristiwa keagamaan, budaya, dan sosial, maka pula sudah barang tentu sedemikian pula berhati hati agar konten yang disajikan tidak bertentangan dengan norma agama yang dijunjung dan norma masyarakat timur yang berlaku.
Dahsyatnya pengaruh sajian (konten) terhadap ruang rasa, pikiran dan perilaku publik, mesti harus terus menjadi catatan biru bagi para kreator hari ini di platform online. Posisi kreator ini menjadi sangat urgen dan strategis sebagai turut menjadi penyumbang pembentukan peradaban yang baik, karena seluruh segmen usia, kesehariannya tidak bisa di pisahkan dari benda ajaib ini.
Oleh itu maka,
kreator media dengan berbagai konten yang mereka sajikan, tentunya tidak hanya belajar soal bagaimana agar konten mereka itu sampai ke publik dan kemudian viral atau fyp, tetapi juga tentu saja terus menerus belajar dan sangat memperhatikan perihal sajian yang mendidik “berpayung besar” yang bernama keimanan dan akhlak, agar lewat konten, mereka memastikan diri turut menjadi penyumbang positif pembangunan peradaban masyarakat, bangsa dan dunia.