‘BERMULA’ DAN ‘BERANGKAT’ DARI HARI JUM’AT

Hari Jum’at selalu berulang dalam setiap minggunya, sebagaimana hari-hari lainnya dalam satu minggu. Hari-hari yang kita lewati adalah salah satu dari sekian banyak anugerah Allah SWT untuk manusia didalam menjalani dan menunaikan kehidupannya didunia fana ini.

Adanya hari-hari didalam satu minggu ini adalah salah satu ‘tanda’ atau ‘ayat’ kebesaran Tuhan, Allah SWT. Semua hari adalah baik, dan hari Jum’at dikenal dan kita kenal sebagai hari yang ‘lain’ dari hari-hari lainnya.

Banyak sekali pemberitahuan atau peringatan dari para guru-guru kita, ulama-ulama kita, akan istimewanya hari Jum’at ini. Setiap menemui dan memasuki hari Ju’mat, terdapat ‘rasa’ yang membathin yang kemudian berbarengan dengan hadir dan terdapatnya keinginan untuk melakukan dan meningkatkan aktivitas kebaikan dan ibadah yang berbeda, maupun ada diantara yang sama dengan yang dilakukan di hari-hari lainnya.

Geliat, ghirah, dan semangat beribadah yang begitu tinggi dan kemudian berpengaruh besar terhadap rasa, jiwa dan pikiran kita, sehingga menjadikan kehadiran Jum’at sedemikian sakral dan sangat ‘sesuatu’ pada masing-masing kita.

Sudah barang tentu saja semestinya, ketika bertemu Jum’at, dan kemudian melaksanakan banyak aktivitas ibadah didalamnya, seperti membaca surah al-Kahfi, surah Luqman, surah ad-Dukhan, surah Yaasin, surah Waqiah, surah al-Mulk, bersadaqah, zikir dan shalawat yang banyak itu, berpengaruh dan terinternalisasi kedalam kedirian kita, berupa semakin tebal keimanan, semakin memiliki keinginan untuk beribadah yang banyak dan semakin bagus akhlak budi, yang kemudian tentu saja memberi pengaruh terhadap semakin baik dan bijak didalam menyikapi hidup dan kehidupan ini.

Banyak ibadah, dan semakin baik dan bijak dalam menyikapi kehidupan dalam perjalanan seminggu diantara Jum’at ke Jum’at berikutnya, adalah buah dari menemui dan menyambut sang Jum’at dengan azzam dan tekad untuk tidak menyia-nyiakan detik waktu Jumat tersebut.

Demikianlah bahwa harapan dan doa kita bermula dan berangkat dari Jum’at inilah, satu minggu atau hari-hari setelahnya adalah ha-hari yang terjaga dan terhindar dari berbuat yang tidak diridhoi Allah SWT, seperti diantaranya, berprangka buruk terhadap segala dan setiap taqdir Allah SWT, rakus terhadap keduniawian, dan kemudian pula berbuat, berkata, dan berpikiran buruk terhadap sesama manusia. Sebaliknya, semestinya berangkat dan bermula dari setiap Jum’at, kita mampu memberi cahaya Jum’at kedalam diri kita dan kemudian cahaya Jum’at itu bersinar dan memberi terang untuk sesama manusia, berupa selamatnya orang lain dari pikiran buruk kita, selamatnya orang lain dari tindakan, perilaku, dan perbuatan buruk dan tidak terpuji dari kita dalam kehidupan sehari-hari..

About Siti Aisyah

Check Also

PESAN SEJATI MAULID NABI

PESAN SEJATI MAULID NABI Oleh Siti Aisyah “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *