MENGAYUH SEPEDA, MENEMUKAN HIKMAH KEHIDUPAN

“Firman Allah: “Apakah manusia mengira, bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan : “kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi” (QS: al-Ankabut;2)

Ada fenomena yang begitu masif di masyarakat kita di era kenormalan baru ini, yaitu kegiatan masyarakat bersepeda.

Sepeda sebuah kendaraan melegenda, yang di era kenormalan baru ini kembali ‘di update’ kan dengan cara dan gaya yang berbeda oleh masyarakat ramai kita.

Motivasi bersepeda di era ini, selain untuk bekerja, berolah raga, juga terkesan fun, seru-seruan, dan fashion, bahkan ada terdapat komunitas pencinta bersepeda ini sebagai wadah silaturrahim mereka.

Menarik untuk di amati, yaitu ada ‘sesuatu’ yang terkandung di balik aktivitas yang lagi viral ini.

Bahwa aktivitas ini bermula ramai, persis ketika era kenormalan baru tengah serius di wacanakan, dan kini era new normal tersebut sudah diterapkan.

Masyarakat terlihat begitu terobsesif ingin segera ‘keluar’ dari situasi pandemi yang dianggap sebagai segalanya tidak nyaman ini.

‘Keluar’ tersebut identik dengan selesainya pandemi ini, juga identik dengan ‘keluar’ dari rumah, dan pula sebagai ‘ungkapan’ bahwa hidup ini harus terus berjalan. Salah satu cara mengungkapkan obsesi keluar dari situasi ini, ‘jatuh’ kepada bersepeda.

Bahwa meski masih pandemi, kehidupan harus terus berjalan, seperti ketika mengayuh (ujar urang banua Banjar maninjak sepeda, hehehe). Putaran ‘ban’ atau roda sepeda harus terus diputar oleh kaki agar tetap tegak dan berjalan.

Karena ban sepeda cuma ada dua, maka ketika memutar ban-nya dengan kaki, seluruh anggota badan ikut terpusat dan fokus, sampai hati dan kejiwaan juga ‘ikut serta’.

Ketika bersepeda, kedua mata memastikan bahwa jalan yang ditempuh atau yang di ‘cari’ adalah jalan yang nyaman dan lempang, dan sampai ke tujuan dengan selamat sentosa, meski diketahui bahwa jalan yang ditelusuri tidak selalu lurus, karena ada terdapat jalan yang membelok ke kanan, dan ada jalan yang membelok ke kiri, pun ada pula bertemu dengan jalan yang berlobang, terjal dan berbatu-batu.

Sejatinya, kita manusia yang menghuni dunia ini, dalam menjalani, mengayuh, dan ikut serta dengan hiruk pikuk kehidupan di dalamnya, maka masing-masing kita berupaya sedaya upaya untuk terus berdoa dan berhati-hati agar kita selamat melewati kehidupan yang pasti ada titik berakhirnya ini.

Bahwa selalu ada tempat tujuan atau tempat ‘selesai’ dan berhenti di alam material (duniawi) ini, termasuk seperti tatkala mengayuh sepeda.

Bahwa sebagai seorang muslim yang beriman, ada tempat tujuan yang ‘teramat sangat serius’ ingin kita tuju, yaitu keridhaan Allah SWT semata, agar memperoleh syurga sebagai ‘rumah’ keabadian.

Ada banyak gelombang dan riak kehidupan tersaji didepan mata untuk sampai menuju keridhaannya-Nya itu.
Dibutuhkan waktu dan proses panjang serta perjuangan lahir dan bathin dalam melewati dan menempuhnya. Ibadah yang banyak, doa yang panjang, disertai tekad yang teramat kuat, menjadi nutrisi paling ‘sehat’, agar dalam proses menuju keridhaan Allah SWT itu, segala perilaku hidup jangan sampai menyimpang dari perintahNya, dan dalam bergaul dengan sesama manusia, menghindari dari menganiaya, menzhalimi, serta menyakiti, sebagaimana bersepeda, yang membutuhkan kemahiran, fokus, seimbang badan, agar dalam mengayuh roda tetap berputar, serta membutuhkan keyakinan pula, bahwa asalkan saja mahir mengayuhnya, maka akan seimbang dan sepeda tetap tegak berjalan, serta pula, kekhawatiran akan menabrak orang lain, insya Allah akan bisa dihindari.

Bahwa riak dan gelombang kehidupan adalah materi pelajaran atau mata kuliah di lembaga pendidikan bernama ‘sekolah atau kampus kehidupan’, yang didalamnya diajarkan materi atau silabus, yang bertujuan untuk menemukan makna dan hakekat mendalam dari hidup dan kehidupan yang sesungguhnya, sehingga kita survive, matang, lulus dan ‘sukses’ menuju keridhaanNya..

About Siti Aisyah

Check Also

PESAN SEJATI MAULID NABI

PESAN SEJATI MAULID NABI Oleh Siti Aisyah “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *